Minggu, 24 Oktober 2010

Siapa Bilang Telur asin rasanya Hanya Itu-itu Saja

26th Aug, 2010

Telur Asin Aneka Rasa


telur asin, telur itik, telur bebek, telur asin aneka rasawww.sentralternak.com, Telur asin aneka rasa? Mungkin belum terbayang oleh kita bagaimana rasanya makan telur asin rasa bawang, coklat, udang, pedas, dan aneka rasa lainnya. Karena pada umumnya telur asin yang sering dijumpai di pasar tradisional, warung-warung makan atau supermarket adalah telur asin yang mempunyai citra rasa khas yaitu asin dan gurih yang sangat disukai khususnya masyarakat Indonesia. Misal kalau kita makan nasi rawon, pecel, atau nasi rames mungkin pasangan yang cocok adalah telur asin rasa original (asin dan gurih), akan tetapi kalau telur asin di makan tanpa ada pasangannya mungkin telur asin aneka rasa perlu kiranya anda coba.
Inovasi baru dalam pembuatan telur asin aneka rasa setidaknya membuka sebuah peluang usaha baru yang cukup menjanjikan insyaallah. Tujuan pembuatan telur asin aneka rasa adalah untuk menambah variasi baru produk telur asin yang sudah ada. Belajar dari produk lain, anda mungkin masih ingat bahwa kota Malang adalah salah satu sentra industri pembuatan kripik tempe dengan pusat industri di daerah Sanan. Dulu kripik tempe yang dibuat dan dijual hanya kripik tempe rasa original yaitu rasa jeruk purut. Pembuat kripik mencoba melakukan inovasi produk kripik tempenya yaitu dengan menambah aneka rasa seperti rasa ayam panggang, rumput laut, barbeque, keju, jagung bakar dan aneka rasa lainnya. Hasilnya adalah kripik tempe aneka rasa dapat diterima oleh masyarakat dan jumlah permintaannya pun semakin meningkat apalagi menjelang lebaran seperti sekarang ini. Nah, dengan modal meniru dari produk kripik tempe tidak menutup kemungkinan telur asin aneka rasa akan mendapat sambutan dari masyarakat terutama pecinta telur asin. Produk telur asin aneka rasa ini biasanya banyak di jumpai di daerah-daerah sentra industri pembuatan telur asin.
Faktor pendukung lain usaha ini adalah rasa bosan pada anak-anak kita jika makan telur asin yang rasa original. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri dan ini adalah sebuah peluang untuk menyediakan bagi mereka makanan bergizi dengan rasa yang beraneka ragam seperti jajanan snack untuk anak-anak. Pilihan orang tua cerdas setelah membandingkan kesamaan harga, kandungan gizi dan keamanan produk tentu lebih memilih telur asin aneka rasa daripada jajanan snack yang belum jelas kandungan gizinya. Telur asin memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna sekitar 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur itik paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, sehingga telur itik juga cocok dikonsumsi terutama oleh anak balita dengan catatan bukan penderita alergi makan telur
Perbaikan Harga
Telur asin aneka rasa mempunyai harga sedikit lebih tinggi daripada telur asin rasa original. Mengapa? Karena telur asin aneka rasa hanya bisa dijumpai di sentra-sentra telur asin atau pembuat telur asin tertentu. Telur asin aneka rasa digunakan sebagai buah tangan (makanan khas oleh-oleh) orang-orang  yang berkunjung ke sentra telur seperti Brebes dan daerah industri pembuat telur asin lainnya. Proses pembuatan yang sedikit ‘rumit’ juga menjadi salah satu penyebab mengapa harga telur asin aneka rasa lebih tinggi. Di samping itu harga yang tinggi juga disebabkan oleh daya tahan telur aneka rasa yang relatif pendek. Harapan dari pembuatan telur asin aneka rasa ini adalah mampu menaikkan omzet penjualan dan potensi pasar sehingga pendapatan para peternak maupun masyarakat meningkat.
Langkah-langkah pembuatan :
  1. Penyiapan alat dan bahan yang diperlukan antara lain jarum suntik, bahan perasa (coklat bubuk, bawang, udang), bahan penutup lubang bekas suntikan (tusuk gigi), telur bebek terpilih, garam, batu bata halus, blender, serbet, baskom (ember besar), stempel, dan ayakan.
  2. Memeriksa kondisi telur yang akan diasinkan meliputi kondisi fisik telur seperti retak/tidak dan juga ketebalan kulit telur.
  3. Membersihkan kulit telur itik yang akan diasinkan.
  4. Membuat adonan atau medium pengasinan yang terdiri dari batu bata halus dan larutan garam.
  5. Pemeraman telur selama 7-15 hari (lama pemeraman menentukan kadar keasinan yang diinginkan).
  6. Pembongkaran telur yang telah diperam kemudian dibersihkan.
  7. Penyuntikan telur dengan ekstrak rasa yang dipilih.
  8. Penutupan bekas lubang jarum suntik dengan tusuk gigi.
  9. Pemasakan atau pematangan telur dengan cara dikukus selama kurang lebih 60 menit (untuk mengurangi resiko pecah).
  10. Pemberian stempel nama usaha dan cap ras.
Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha dan ujung tombak kegiatan usaha produksi. Kegiatan pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilakukan melalui penyebaran pamflet atau brosur yang dipasang di tempat-tempat umum dan strategis. Bentuk kegiatan pemasaran lain yaitu dengan mekalukan promosi secara mouth to mouth (mulut ke mulut), dengan memberikan taster gratis untuk percobaan, menitipkan langsung di warung-warung makan, pasar swalayan, koperasi sekolah atau sekolahan yang menerapkan program belajar full day. Pangsa pasar dari produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan pemasaran produk harus dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat mengetahui bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa. Kegiatan pemasaran akan lebih efektif kalau ditunjang dengan data pendukung seperti izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan. Kalau kegiatan usaha pembuatan telur asin sudah berjalan maka perlu untuk menjaga kontinyuitas produk yaitu dengan menjalin kerjasama kemitraan antara peternak telur itik, pembuat atau pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat berkembang.
Nah, wawasan kita akhirnya sedikit bertambah dan satu lagi peluang usaha telah tercipta. Sekarang terserah kita mau menangkap peluang tersebut atau malah orang lain yang menagkapnya?. Banyak usaha besar yang bermula dari ide-ide nyleneh akan tetapi masih dalam batas realistis yang akhirnya menjadi sebuah usaha yang besar. Anda tentu masih ingat dengan ide gila pengemasan air minum (aqua), teh botol atau kotak (sosro)dan ide lainnya yang ketika muncul mungkin mendapat kecaman dan pada akhirnya mendapatkan saingan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba dan salam sukses selalu.

Rabu, 13 Oktober 2010

METODE PERKAWINAN ITIK

METODE PERKAWINAN ITIK

Ada dua metode untuk mengawinkan itik yaitu

1. Metode konvensional adalah cara pengawinan alamiah yang umum dipraktekkan pada peternak pembibit itik. Cara ini biasanya menggunakan 1 itik pejantan untuk melayani beberapa ekot itik betina. Bila bermaksud mengawinkan itik dengan cara alamiah, dianjurkan perbandingan 1 pejantan melayani 6-8 ekor betina (Anymous,1983) agar menghasilkan keturunan yang berdaya tunas dan berdaya tetas telur yang baik.
2. Metode perkawinan buatan adalah cara perkawinan tidak langsung khususnya dengan bantuan manusia. Cara ini lebih popular disebut Inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik.
Perkawinan buatan sudah umum diterapkan dalam usaha pembibitan itik modern karena cara ini sangat menguntungkan antara lain karena :

a. Sangat praktis dan ekonomis
b. Efisien dalam penggunaan tenaga dan waktu
c. Jumlah itik pejantan yang dibutuhkan hanya sedikit, yakni 5 ekor pejantan untuk 100 ekor betina.
d. Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kesuburan dan daya tetas
e. Memudahkan pelaksanaan program pembibitan dengan seleksi sifat-sifat genetiknya
Cara ini kelihatannya sangat mudah namun dalam prakteknya merupakan proses yang memerlukan keterampilan dan kecermatan khusus seperti cara pengambilan, penampungan, penyimpanan dan pengenceran sperma, serta pelaksanaan teknik inseminasi sperma ke dalam saluran kelamin itik betina.

Minggu, 10 Oktober 2010

Info Sms internet gratis

buat agan agan yang pengen kirim sms gratis + gampang cuma lewat internet coba ja langsung ke situs ini www.kusms.com boleh di coba aja graTIIISSS GAN

Sabtu, 09 Oktober 2010

info perternakan bebek


BUDIDAYA TERNAK ITIK
( Anas spp. )
BUDIDAYA TERNAK ITIK
1.    SEJARAH SINGKAT
       Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2.    SENTRA PETERNAKAN
       Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3.    J E N I S
            Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1)  Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2)  Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3)  Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4.    MANFAAT
     1)    Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2)  Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3)  Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4)  Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5)  Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5.    PERSYARATAN LOKASI
       Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6.    PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
            Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).
Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1.      Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
  2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
  3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
  4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a.   kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b.  kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c.   kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
  1. Kondisi kandang dan perlengkapannya
    Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2.      Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1)         Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a.   membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b.   memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c.   membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2)         Perawatan bibit dan calon induk
a.   Perawatan Bibit
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b.   Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan Perkawinan
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3.      Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
  2. Pengontrol Penyakit
    Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
    Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a.   umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b.   umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c.   umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d.   umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

  1. Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a.   umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b.   umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c.   umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
  1.  
6.      Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7.    HAMA DAN PENYAKIT
            Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1)  penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2)  penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1.  Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2.  Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8.    P A N E N
       8.1.           Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9.    PASCA PANEN
            Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a)  Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b)  Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c)  Pengawetan telur dengan minyak kelapa
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikat
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e)  Pengawetan telur dengan garam dapur
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.